10 Ciri – Ciri Istri Durhaka Terhadap Suami Menurut Islam
√ Islamic Base
Review by: Redaksi Dalamislam
Tentu setiap orang menginginkan dapat membina sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah, di mana terdapat keharmonisan serta kebahagian dalam hubungan yang terjalin di dalam rumah tangga tersebut, sehingga besar kemungkinan keluarga yang mereka bina akan langgeng. Salah satu faktor pendorong terciptanya keluarga yang harmonis adalah hadirnya seorang istri yang selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri, salah satunya adalah taat kepada perintah suaminya.
(baca juga: cara menjaga keharmonisan rumah tangga menurut islam)
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لأَحَدٍ لأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
Artinya “Andai boleh kuperintahkan seseorang untuk bersujud kepada yang lain tentu kuperintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi)
Akan tetapi, banyak dari para istri yang kurang memahami tentang arti pentingnya hal itu, bahkan baik disadari ataupun tidak mereka justru melakukan hal-hal yang mendurhakai suaminya. Hal-hal tersebut di antaranya :
Tidak taat pada suami
Ciri ciri istri durhaka pada suami yang pertama adalah istri tidak taat pada perintah suami. Seorang istri yang baik dan shalihah adalah istri yang senantiasa taat pada suami dalam keadaan dan kondisi apapun. Dengan taat pada suami, hal itu akan dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang serta kesetiaan suami kepada istrinya. Akan tetapi sebaliknya, jika istri tidak taat pada suami, maka besar kemungkinan rasa kasih sayang, rasa cinta, serta kesetiaan suami akan hilang.
Islam menyebut perbuatan seorang istri yang tidak taat kepada suaminya sebagai nusyus yang artinya sikap membangkang. Artinya, istri yang melakukan nusyus adalah istri yang melawan dan melanggar perintah suami (tidak taat pada suami), serta tidak ridho atas kedudukan yang telah diberikan Allah SWT kepadanya.
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Artinya:
“Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci.” (HR. An-Nasai dan Ahmad)
Dalam hadist yang lain, Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda :
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya:
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Dari dua hadist di atas kita bisa tahu bahwa seorang istri yang taat pada suami adalah salah satu ciri wanita yang baik, dan bagi wanita seperti itu, maka Allah SWT menjanjikan surga bagi mereka. Akan tetapi kenyataannya banyak para wanita yang tidak paham akan arti pentingnya mentaati perintah suami. Banyak alasan yang menyebabkannya seperti status sosial serta latar belakang pendidikan yang dimiliki istri lebih tinggi dari suami, dan lain sebagainya.
Banyak sekali perbuatan-perbuatan yang menjurus pada ketidaktaatan seorang istri kepada suami, seperti :
Keluar rumah tanpa seizin dari suami
Berkata-kata yang menyakiti hati suami
Membuka rahasia suami pada orang lain
Membelanjakan uang suami secara berlebihan tidak pada tempatnya
Menghianati suami, misalnya berselingkuh dengan pria lain
Lalai atau tidak mau mela
Komentar
Posting Komentar